MOTIVASI
Untuk mewujudkan
mimpi, jangan dahulu membayangkan sukses besar yang mungkin anda raih. Tapi
yang terpenting adalah menyusun rencana sedetail mungkin untuk membuat
sukses-sukses kecil.
(
Oprah Winfley )
ILUSTRASI
Saat saya berumur 19
tahun, saya tinggal bersama nenek dan kakek saya. Tempat tinggal saya tidak
begitu jauh dari tempat tinggal orangtua saya. Oleh karena itu, saya sering berkunjung
ke rumah orang tua saya. Biasanya dua minggu sekali saya main ke sana, tetapi
apabila saya sedang tidak banyak kegiatan, saya bisa main seminggu sekali.
Suatu saat saya sedang
mengunjungi ayah saya. Saya melihat beberapa pekerja bangunan sedang membuat
sebuah rumah. Pada saat itu, saya melihat bangunan tersebut baru tahap membuat
pondasinya. Melihat hal itu, saya berpikir tetangga saya baru membangun rumah.
Bagi saya, itu adalah hal biasa. Saya mengabaikan apa yang saya lihat tadi.
Dua minggu kemudian,
saya kembali ke rumah ayah saya dan mendapati bangunan tersebut sudah mulai
terlihat bentuknya. Ketika saya melihat model bangunan yang agak berbeda dengan
rumah-rumah yang berada di dekat kami, saya mulai menanyakannya kepada ayah
saya tentang bangunan tersebut. Dari percakapan dengan ayah saya, saya mengerti
ternyata bangunan tersebut untuk gedung pertemuan. Gedung itu adalah inisiatif
warga. Dana yang dipakai untuk membangun gedung itu berasal dari sponsor yang
telah diberi proposal sebelumnya.
Dua minggu kemudian
saya kembali mengunjungi ayah saya dan saya tertarik untuk melihat sejauh mana
gedung itu telah dikerjakan. Ketika saya melewatinya, saya melihat hanya ada
sedikit perbedaan dari apa yang saya lihat dua minggu yang lalu. Perbedaan itu
terlihat pada semua dinding yang sudah ditutup dengan batu bata. Saat itu saya
hanya berpikir apa hal tersebut karena sering hujan sehingga pembangunan
tersebut tidak cepat selesai pada musim penghujan.
Tiga minggu berikutnya
saya kembali lagi dan saya mendapati bangunan tersebut masih tetap sama dengan
tiga minggu yang lalu. Saya pun mananyakan pada ayah saya mengenai hal tersebut
mengapa gedung tersebut belum selesai juga. Ayah saya menjawab bahwa uang yang
ada tidak cukup untuk melanjutkan pembangunan gedung tersebut. Rencana yang
dibuat dalam proposal tidak tepat sehingga terjadi pembengkakan dana. Oleh
karena salah dalam merencanakan, gedung tersebut tidak selesai bahkan sampai saat ini.
( Ilustrasi ini saya
ambil dari pengalaman hidup saya )
INTERPRETASI
Apakah anda sudah punya mimpi? Bila Anda menjawab ya,
selamat, karena Anda telah mempunyai modal utamanya. Sekarang pertanyaannya
adalah setelah mempunyai mimpi, Anda harus bagaimana lagi? Apakah Anda hanya
berdiam saja sampai mimpi itu menjadi kenyataan? Ataukah Anda harus mengerjakan
sesuatu? Kalau harus mengerjakan sesuatu, apa yang harus Anda kerjakan? Mari
kita bersama-sama belajar dari ilustrasi di atas.
Mimpi kita hanya akan tetap
menjadi mimpi bila kita tidak melakukan sesuatu untuk membuatnya menjadi
kenyataan. Kita tidak mungkin hanya berdiam dan menunggu saja sampai mimpi itu
menjadi kenyataan. Kita harus berbuat sesuatu! Kita sudah mempunyai modal
utama. Sekarang yang harus kita lakukan adalah duduk dan berpikir apa yang
dapat kita lakukan untuk mencapai mimpi itu. Sama seperti orang-orang yang
sedang membuat gedung pertemuan. Dalam ilustrasi di atas, mereka membuat
proposal dahulu sebelum membangunnya. Mereka merencanakan model bangunannya,
menentukan bahan-bahannya, membuat anggarannya, dan memperkirakan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk membuat gedung itu. Kita juga harus membuat
perencanaan sedetail mungkin. Sesuatu yang direncanakan saja bisa jadi meleset apalagi
yang tidak direncanakan pasti akan jauh dari harapan. Begitu juga mimpi kita harus
direncanakan sedetail mungkin.
Perencanaan mempermudah
langkah-langkah kita selanjutnya. Dengan perencanaan, kita bisa menentukan
hal-hal yang mungkin di luar dugaan kita. Semakin detail rencana yang kita
buat, semakin kita bisa melihat apa yang harus kita kerjakan dan butuhkan.
Semakin rinci rencana kita, semakin kita bisa melihat dan menyiapkan hal-hal
yang mungkin terjadi di luar rencana kita. Mari kita pikirkan langkah-langkah
apa yang akan kita lakukan untuk meraih mimpi kita tersebut. Mari kita tentukan
cara-cara apa yang akan kita pergunakan untuk melakukan langkah-langkah
tersebut. Daftarlah apa saja yang kita butuhkan untuk melaksanakan
langkah-langkah tersebut. Melalui
kebutuhan-kebutuhan itu, tentukan rencana biayanya dan yang tidak kalah
penting, targetkan kapan kita harus mencapai mimpi itu.
APLIKASI
1.
Langkah
apa saja yang akan kulakukan untuk mencapai mimpi-mimpiku?
2.
Bagaimana
aku akan melakukan langkah-langkah itu?
3.
Apa
saja yang akan kubutuhkan untuk melaksanakan langkah-langkah itu?
4.
Berapa
biaya yang akan kubutuhkan untuk melakukan langkah-langkah itu?
5.
Dalam
berapa lama aku harus mengerjakan langkah-langkah itu dan mencapainya?
Penulis:
Kandhi Purnomo : Guru Bahasa
Inggris
Langkah awal dalam perencanaan sangat menentukan langkah selanjutnya....
BalasHapusBetul sekali..tanpa rencana semua sia*
BalasHapus