Motivasi
Cara terbaik
menghancurkan musuh adalah dengan membuatnya menjadi kawan.
( Abraham
Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat )
Ilustrasi
Pada
suatu hari, di sebuah hutan, tinggallah seekor singa yang besar. Dia adalah
penguasa hutan itu dan tak satupun hewan berani padanya. Ketika sang raja itu
berjalan, tak ada yang berani mendekat padanya. Aumannya menggelegar sampai ke
ujung hutan.
Pada
suatu siang, sang raja hutan itu tiduran di bawah pohon yang sangat rindang.
Udara yang sangat sejuk membuat singa itu merasa mengantuk. Setelah beberapa
menit, singa itu tertidur. Singa itu tertidur tanpa gangguan apapun karena
tidak ada yang berani menggangguna. Dia tidur begitu pulas selama beberapa jam.
Beberapa
meter dari pohon itu, muncullah dua ekor tikus yang terlihat sedang bermain
kejar-kejaran. Mereka tidak tahu kalau di dekat mereka ada sang raja hutan yang
sedang tertidur pulas. Mereka berlari ke sana kemari, melompat-lompat, dan saling
bercanda. Oleh karena sangat asyiknya, mereka secara tidak sengaja menabrak
sang raja hutan yang sedang tertidur. Kontan saja singa itu terbangun dan
mengaum keras, dengan reflek yang sangat cepat singa itu menangkap kedua tikus
itu dengan cakarnya. “ Berani sekali kamu mengganggu tidurku makluk kecil, kamu
tidak tahu siapa aku ya ?” kata sang singa. Kedua tikus itu ketakutan,
“Ampun raja, ampun raja, kami tidak tahu kalau raja sedang tidur di sini.” “
Karena kamu telah membuatku marah, aku akan menjadikan kalian makan soreku.”
Lalu singa membuka mulutnya dan bersiap-siap memakan mereka. Akan tetapi, salah
satu tikus itu berteriak demikian,”Raja, kasihanilah kami, jangan makan kami.
Kami berjanji suatu saat kami akan membantu raja saat raja membutuhkan bantuan”.
Singa itu tertawa terbahak-bahak mendengar teriakan seekor tikus itu.” Ha… ha…ha…kamu
hewan yang kecil dan lemah mau menolong aku…? Baiklah aku lepaskan kalian.
Lagipula kalian tidak akan membuatku kenyang.” Lalu singa itu melepaskan mereka
dan pergi sambil terus tertawa karena mendengar lelucon tikus itu.
Seminggu
berlalu, seperti biasa singa itu berjalan-jalan keliling hutan pada sore
hari. Saat sedang berjalan, tiba-tiba singa itu terperangkap oleh jaring yang
dipasang oleh pemburu. Singa itu berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan
diri dari jarring itu, tapi usahanya sia-sia. Akibatnya, sang raja hanya bisa
meraung-raung minta tolong. Banyak binatang yang mendengar raungan sang singa
itu, tapi mereka tidak mendekat karena mereka takut. Tiba-tiba terdengarlah
suara kecil dari belakang sang singa, “ Tuanku raja jangan terus mengaum, nanti
pemburu yang memasang perangkap ini mendengar suara raja dan datang. Tenanglah
raja, kami akan menggigit tali-tali jaring ini.” Lalu kedua tikus itu mulai
menggigit tali pada jaring itu satu persatu sampai sang singa dapat terbebas
dari jaring itu.
Setelah
singa itu bebas, dia mengucapkan terima kasih pada mereka dan minta maaf karena
dahulu akan memakan mereka.
( Ilustrasi ini saya baca dan saya ceritakan kembali dengan beberapa
perubahan dari sebuah teks ulangan umum Bahasa Inggris kelas 2 SMP )
Interpretasi
Dalam
mencapai suatu mimpi, seringkali dan pasti ada seseorang yang mungkin menjadi
saingan kita. Sebuah restoran bila di sekitarnya ada restoran lain, pasti akan
berbuat sesuatu dengan menu masakannya supaya restorannya itu lebih banyak
pengunjung dari pada restoran sebelahnya. Sebuah bengkel pasti akan membuat
layanan lebih supaya bengkelnya lebih banyak pelanggan dari pada bengkel lainnya.
Sebuah butik pasti akan membuat dan memajang pakaian yang bagus dan terbaru
untuk membuat orang tertarik datang ke butik itu dari pada datang ke butik lainnya.
Seorang siswa akan belajar mati-matian untuk dapat menduduki juara pertama yang
tahun kemarin telah diduduki siswa lainnya. Apapun impian kita, sering kali
kita menemukan bahwa akan ada seseorang yang akan bersaing dengan kita yang
mungkin juga mempunyai impian yang sama dengan kita.
Ketika kita mendapati bahwa kita mempunyai saingan, seringkali kita berlaku
seperti singa saat bangun dari tidurnya karena diganggu oleh si tikus. Kita
pasti menganggapnya sebagai pengganggu atau musuh kita. Jarang sekali kita bisa
berpikir positif terhadap saingan kita tersebut. Pernahkah kita berpikir bahwa singan itu dapat membantu kita untuk mencapai
mimpi-mimpi kita? Pasti tidak!
Sekarang
mari kita belajar untuk melihat bahwa saingan kita bukanlah musuh dan lawan
kita. Mari kita jadikan dia sebagai seorang teman kita. Seorang teman yang
suatu saat dapat menolong kita. Saya yakin kita dapat belajar sesuatu dari
lawan kita tersebut bila kita mengganggapnya sebagai teman. Bila kita
mengganggapnya sebagai musuh, hal apapun yang dia perbuat pasti akan buruk dan
tidak baik di mata kita, padahal setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Bukan hanya itu, seringkali kita juga bersikap seperti singa yang
merasa tidak mungkin seekor tikus dapat membantunya suatu saat nanti. Kita
sering juga meremehkan saingan kita tersebut. Tetapi bila kita mau
menganggapnya sebagai teman, itu tidak akan merugikan kita, justru kita pasti
diuntungkan. Paling tidak kita bisa meneladani kelebihan-kelebihannya. Saya
sangat mengerti bahwa ini tidaklah mudah, kita harus menghilangkan segala
pikiran negatif kita tentang dia dan ini sangat memerlukan kerendahan hati.
Tetapi bila kita ingin mimpi kita tercapai, kita harus melakukannya dan menjadikan
dia sebagai teman kita.
Aplikasi
1.
Sangat memotivasi👍👍
BalasHapus